About Me

My photo
cerita seorang remaja putri yang menginjak umur 17 tahun namun belum cukup dewasa untuk menghadapi segala permasalahan yang datang padanya.

saya sangat berharap tidak ada yang membaca

akhirnya posting lagi, demi curhat.
hari ini H-1 UTS semester ganjil di universitas yang baru. banyak hal yang masih mengganjal sebenernya. sebenernya universitas ini bukan menjadi harapan utama. saya lebih cenderung menginginkan sekolah tinggi. yah dengan berbagai alasan. di sana kuliah tanpa biaya, setelah kuliah langsung dapat kerja, bagi wanita seperti saya pasti nyaman di sana, orang tua akan bangga,dan disana ada kakak saya, yah kakak saya, saya pasti sangat nyaman soalnya serasa tetep ada keluarga walaupun merantau, SAYA BENCI SENDIRIAN. namun, apa dikata, nasib berkata lain, SAYA TIDAK LOLOS. perasaan saya benar-benar remuk redam waktu itu. baru kali itu saya nangis sejadi-jadinya. bahkan jika dilanjut, seminggu mungkin tidak berhenti. kejadian itu sempat membuat bingung keluarga besar, bapak-ibu telpon gantian, eyang juga, dan kakak saya harus rela riwa-riwi demi saya. betapa luar biasanya bapak-ibu, beliau-beliau berkata "denger, papah bangga sama kamu" "mamah sama papah masih bisa biayai kamu" "mamah selalu berdoa yang terbaik buat kamu, berarti ini yang terbaik". saya hanya mendengar dan sesenggukan waktu itu. justru kata-kata itu bikin saya tambah berderai air mata. apa iya bapak-ibu bangga sama saya? saya berusaha sangat keras buat kuat di sini, tapi pikiran itu masih membayangi saya. ditambah lagi dengan kabar teman-teman yang LOLOS di sana, bikin saya kadang masih "terbelenggu". kadang saya masih belum terima kenyataan, walaupun saya sudah katakan dengan tegas, SAYA GA MAU NYOBA LAGI. mungkin kalau saya kuliah di sekolah tinggi itu, orang tua saya pasti bangga. saya jadi ingat, ibu tadi telepon. betapa beliau menguatkan saya, "jangan takut sama UTS disini mamah, papah, eyang, doain kamu". mata saya berair. saya HOMESICK. betapa saya merindukan rumah, betapa saya RINDU KELUARGA walaupun di sisi saya bersama keluarga juga, tapi perasaan itu beda. mungkin andai saya DITERIMA sekolah tinggi itu, saya mungkin nggak kesepian, soalnya ada kakak di sana, mungkin saya nggak akan se-MENYEEE sekarang. SAYA ORANG YANG LEMAH sekarang. mungkin andai saya bisa mengulang waktu mungkin saya bisa ulang lagi agar bagaimana bisa mengulang. yah, memang sangat ribet. karena betapa saya sangat CINTA KELUARGA saya, betapa saya ingin membuat mereka BANGGA. dan ingin sekali saya tanyakan pada mereka, apa iya bangga? tapi bahkan saya tidak siap akan jawaban yang nantinya terucap dari bibir mereka.

1  hal yang saya ingat tentang perkataan saudara baik saya, "Tuhan tidak memberi apa yang kamu inginkan, tapi Dia memberi apa yang kamu butuhkan". Yes, she do right. semoga saya akan lebih bisa menatap masa depan saya, sekarang, disini, setelah memposting curhatan bodoh ini, semoga saya semakin yakin bahwa memang ini jalan terbaik. semoga saya semakin bisa menerima kenyataan. semoga saya kuat. semoga dan semoga.

semoga UTS lancar dan saya buktikan bahwa saya bisa, bisa mengalahkan semua yang menjadi dinding pembatas kebebasan saya.

Terimakasih BAPAK sama IBU sudah nelepon saya hari ini, betapa membuktikan bahwa kalian sangat perhatian kepada saya, betapa membuktikan bahwa kalian bisa membaca isi pikiran dan hati saya, betapa kalian bisa MENGUATKAN saya.

saya disini BAIK-BAIK SAJA.